Pertumbuhan
Hasil
analisa menggunakan For Walford (Sparre et al. 1989), di dapatkan nilai
parameter pertumbuhan masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai Parameter Pertumbuhan (L∞, K dan t0)
Masing-masing Jenis Kelamin Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) di
Perairan Galesong Selatan Kabupaten Takalar.
Parameter pertumbuhan
|
Jenis
kelamin
|
||
Jantan
|
Betina
|
Gabungan
|
|
Panjang Asimptot (mm)
|
346
|
340
|
329
|
Koefisien Laju Pertumbuhan (waktu relatif)
|
0,27
|
0,28
|
0,29
|
Umur Teoritis (waktu relatif)
|
-0,32
|
-0,30
|
-0,29
|
Berdasarkan
Tabel 2 menunjukkan bahwa panjang asimptot (L∞) untuk kepiting rajungan jantan
lebih besar dari pada betina maupun gabungan (jantan betina) yaitu 346 mm untuk jantan, 340 mm untuk betina dan 329
untuk gabungan.
Koefisien
laju pertumbuhan (K) kepiting rajungan baik jantan, betina maupun gabungan
(jantan betina) menunjukkan nilai yang rendah karena di bawah 0,5 per bulan
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencapai panjang asimptotnya. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Spare et al. (1989) bahwa ikan yang memiliki koefisien laju pertumbuhan yang
rendah akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai panjang asimptotnya dan
ikan yang mempunyai nilai laju pertumbuhan
yang tinggi membutuhkan waktu yang cepat untuk mencapai panjang asimptotnya.
Panjang
asimptot dan koefisien laju pertumbuhan berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ridwan (2005) mendapatkan nilai panjang asimptot kepiting
rajungan di perairan Maros sebesar 22 cm untuk jantan dan 21 cm untuk betina.
Sedangkan Anita (2006) di Pulau Battoa, dimana panjang asimptot kepiting
rajungan jantan 28,17 cm dan betina 24,23 cm sedangkan koefisien laju
pertumbuhan kepiting rajungan jantan 0,20 cm per tahun dan betina 0,18 per
tahun. Perbedaan hasil penelitian tersebut di duga di sebabkan oleh perbedaan
kondisi lingkungan dari kedua perairan yang tidak sama, sehingga ukuran dan
laju pertumbuhan rajungan yang berbeda pula. Nontji (1987) menyatakan bahwa setiap
perairan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dalam struktur geografis, musim,
dan siklus air, oleh karena itu organisme yang hidup di dalamnya akan mempunyai
bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda.